Sabtu, 18 Maret 2023 | Kategori : Kebaktian Minggu
Dibaca : 63
Konsep Tuhan adalah gembalaku adalah sebuah konsep yang sangat melekat di dalam kehidupan kekristenan. Konsep ini mengajarkan bahwa kehidupan manusia selalu di dalam pimpinan Tuhan yang mengarahkan manusia ke air tenang dan padang rumput yang hijau, tanpa manusia harus takut kepada ancaman dari si jahat. Dengan konsep ini seharusnya setiap orang percaya akan berani menjawab dengan tegas, atas pertanyaan “Aku ingin jadi apa”. Jika kita sudah dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka kita akan memiliki orientasi yang jelas sehingga akan memudahkan dalam mengatur langkah menuju tujuan tanpa cemas diombang-ambingkan oleh gelombang kehidupan yang ganas. Bahkan kita akan dapat mengatakan “Que sera, sera, whatever will be, will be” petikan dari lagu yang diciptakan oleh Doris Dya pada tahun 1956.
Filsafat jawa mengajarkan barangsiapa yang was-was bakal tewas, barangsiapa yang berani mati justru tidak cepat mati. Hidup terus berjalan tanpa bisa dihentikan, maka hidup harus dijalani dengan optimis, sehingga akan tetap memiliki hati yang jernih dan kepala yang dingin di dalam menghadapi setiap permasalahan. Sikap pesimistis hanya akan mengerogoti dan merusak hidup itu sendiri.
Sikap Tuhan sebagai gembala kembali ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dengan menyembuhkan orang yang buta sejak lahir. Dengan memberi penglihatan, diharapkan orang yang telah sembuh dari kebutaannya ini akan dapat menata(p) hidup dengan baik. Ternyata orang yang telah sembuh dari kebutaannya ini adalah orang yang memiliki sikap hidup dan cara berpikir yang sangat sederhana dan tegas, sehingga dengan berani menjawab tuduhan dari orang Farisi bahkan dengan berani menyatakan diri sebagai murid Tuhan Yesus, tanpa takut dimusuhi oleh orang Farisi.
Sikap percaya kepada Tuhan Yesus akan membawa umat manusia berani menjalani kehidupan tanpa harus takut terhadap ancaman maupun kesulitan yang akan dihadapi.
NEA
Rela Berkorban, Bukan Cari Aman | Yesaya 50:4-9; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Matius 27:11-26
02 Maret 2023
Menatap Hidup Baru | 1 Samuel 16:1–13; Mazmur 23; Efesus 5:8–14; Yohanes 9:1–41
19 Maret 2023
Kasih Karunia Allah Menumbuhkan Pengharapan | Yehezkiel 37:1-14; Mazmur 130; Roma 8:6-11; Yohanes 11:1-15, 25-29, 33-45
26 Maret 2023