Blog

Kasih Karunia Allah Menumbuhkan Pengharapan

Sabtu, 25 Maret 2023 | Kategori : Kebaktian Minggu

Dibaca : 46

image blog

Yehezkiel 37:1-14; Mazmur 130; Roma 8:6-11; Yohanes 11:1-15, 25-29, 33-45

Kita dapat menjalani kehidupan ini karena selalu ada harapan. Bahkan dengan adanya pengharapan kita dapat menghadapi setiap pergumulan hidup. Namun di sisi lain, pengharapan juga memiliki paradoks. Pengharapan bukan hanya pendorong supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya tetapi pengharapan juga menjadi penghancur akan kehidupan manusia. Ketika harapan terwujud maka akan menjadi sebuah kemenangan dan sumber sukacita tetapi jika realita yang dihadapi tidak sesuai dengan harapannya, maka akan mengalami kehancuran kehidupan dan tenggelam di dalam keputusasaan.
Hal ini dapat kita saksikan di dalam kisah Lazarus dibangkitkan. Maria dan Marta sangat berharap Tuhan ada di dekat mereka supaya Lazarus dapat disembuhkan dari sakitnya, tetapi kenyataannya Tuhan Yesus berada jauh dari mereka, sehingga Lazarus harus mengalami kematian. Bagi Maria dan Marta kematian adalah akhir dari pengharapan, sehingga mereka sudah tidak punya harapan lagi kepada Lazarus dan dari sinilah mereka tidak percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup membangkitkan orang yang sudah mati. Meskipun Maria dan Marta tidak percaya, tetapi ketidakpercayaan mereka tidak dapat menghentikan kuasa Tuhan. Pada akhirnya Lazarus dapat dibangkitkan Kembali dari kematian, meskipun sudah 4 hari di dalam kubur.

Kita tidak dapat menyalahkan Maria dan Marta yang tidak percaya kepada kuasa Tuhan Yesus, karena pengharapan yang dimiliki oleh Maria dan Marta merupakan hal yang sudah dibentuk selama bertahun-tahun, yang mengatakan bahwa orang mati tidak dapat bangkit. Bukan hanya Maria dan Marta yang karena pengaruh sosial maka mereka menjadi tidak percaya mengenai pengharapan di dalam Tuhan, demikian juga kita yang hidup pada saat ini. Oleh karena itu sikap kita terhadap pengharapan adalah:
1. Milikilah harapan yang selalu membawa kepada kebaikan bagi semua.
2. Memahami keadaan sehingga dapat menyelaraskan antara keadaan dan pengharapan.
3. Jangan pernah berhenti berharap, meskipun sering kali kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Supaya dapat mempunyai sikap tersebut di atas diperlukan kekuatan yang datang dari Tuhan. Di mana kekuatan dari Tuhan akan hadir di dalam kehidupan ini, jika ada pengenalan yang benar akan kasih Tuhan kepada umatNya dan pengenalan akan Tuhan dapat terjadi jika ada kedekatan antara kita sebagai umatNya dengan Tuhan Sang Sumber kehidupan.

NEA


Blog Terkait