Blog

BELA RASA SANG GEMBALA

Minggu, 21 Juli 2024 | Kategori : Kebaktian Minggu

Dibaca : 183

image blog

Yeremia 23:1-6; Mazmur 23; Efesus 2:11-22; Markus 6:30-34, 53-56 (TB2)

Hubungan antara Tuhan dengan umatNya digambarkan bagaikan hubungan antara gembala dengan domba-dombanya. Dengan Gambaran ini bangsa Israel akan dapat memahami akan kasih Tuhan kepada umat manusia. Sebab bangsa Israel sangat paham akan pekerjaan seorang gembala, yaitu mengarahkan domba-dombanya menuju ke padang rumput yang hijau dan menunjuk menuju air yang tenang, sehingga domba-dombanya akan selalu kecukupan makan dan tidak kahausan. Bukan hanya itu, sang gembala juga akan menjagai domba-dombanya dari bahaya yang mengancam. Sehingga domba-dombanya akan hidup dengan aman. Gembala juga akan mencari dombanya yang tersesat, yaitu domba yang tanpa sengaja terpisah dari kawanan domba yang lain dan masih ingin Kembali bergabung dengan kawanan domba.

Tuhan bersedia menjadi gembala bagi umat manusia karena hatiNya tergerak olah belas kasihan, di mana belas kasihan ini dilandasi oleh karena begitu besar kasihNya akan dunia ini. Kasih Tuhan dinyatakan kepada umat manusia dengan kesediaan Tuhan menuntun umat manusia melalui firmanNya yang disampaikan kepada umat manusia. Tentu saja, firman yang telah disampaikan kepada umat manusia memerlukan tanggapan dari umat manusia. Tanggapan ini tentu beragam dan paling tidak ada dua tanggapan, yaitu bersedia hidup seturut dengan firman Tuhan atau menolak dan tidak bersedia menurut firman Tuhan.

Jika bersedia menurut firman Tuhan maka sudah bisa dipastikan akan dapat menerima pimpinan Tuhan, sehingga hidupnya terarah kepada segala hal yang baik. Sehingga hatinya akan menjadi hati mudah berbela rasa dengan sesama, seperti Tuhan juga telah berbela rasa terhadap umat manusia. Karena hatinya dipenuhi dengan bela rasa, maka akan bersedia memberitakan firman Tuhan dimanapun dirinya berada. (Pdt NEA)


Blog Terkait