Manusia diciptakan Tuhan dengan keseimbangan antara yang jasmani dan Rohani, sehingga manusia akan dapat mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi. Tanpa keseimbangan ini maka manusia akan sangat sulit untuk hidup di dalam kesatuan dalam ikatan damai Sejahtera, karena manusia akan lebih focus kepada jasmaninya tanpa memperdulikan rohaninya, atau sebaliknya.
Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak mengikutiNya karena demi makanan ( jasmani ), maka Tuhan Yesus bersabda di dalam Yohanes 6 : 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Melalui ayat ini Tuhan Yesus hendak mengingatkan supaya setiap orang yang mengikutiNya jangan menjadikan Tuhan Yesuukans sebagai “alat” untuk memuaskan fokusnya kepada kehidupan jasmani, sebab hal yang jasmani akan mudah lenyap. Bukan hanya lenyap karena habis, tetapi juga lenyap karena sudah merasa sangat bosan.
Hal yang harus kita lakukan, disabdakan oleh Tuhan Yesus di dalam Yohanes 6 : 29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Artinya kita harus percaya kepada setiap sabda Tuhan dan melakukan sabdaNya di dalam kehidupan ini. Dengan demikian akan menjadikan kita untuk mengarahkan hati kepada Tuhan.
Dengan demikian kita akan dilatih dan dijaga supaya kita menjadi orang yang seimbang dan dan di dalam keseimbangan antara jasmani dan Rohani kita akan menikmati hidup yang bahagia dan penuh sukacita. (Pdt. NEA)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023