Kehadiran Bait Allah ditengah – tengah kehidupan bangsa Israel sebagai lambang kehadiran Tuhan di tengah-tengah kehidupan bangsa Israel. Sehingga dapat dikatakan bagi bangsa Israel kehadiran Bait Allah memegang peranan yang sangat penting. Bait Allah menjadi pusat kehidupan bangsa Israel, karena di dalam bait Bait Allah, umat Israel dapat mengalami. Perjumpaan dengan Tuhan dan juga perjumpaan dengan sesama. Dengan demikian seharusnya Bait Allah menjadi tempat bertumbuhnya hubungan dengan Tuhan dan tempat bertumbuhnya hubungan dengan sesama.
Tetapi sayang, keinginan untuk memperoleh kesenangan duniawi menjadikan Bait Allah menjadi tempat yang sangat mudah untuk mengumpulkan harta duniawi. Tanpa lagi memperdulikan pertumbuhan hubungan dengan Tuhan dan pertumbuhan dengan sesama. Hal inilah yang dilakukan oleh imam – imam di Bait Allah dengan mempraktekkan jual beli yang sangat jauh dari hikmat Tuhan. Secara hikmat dunia mereka mendapat keuntungan yang sangat besar. Tetapi jika dilihat dengan hikmat Tuhan, mereka mengalami kerugian yang sangat besar.
Ketika Tuhan Yesus masuk ke dalam dan didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ, maka Tuhan Yesus mengusir mereka semua. Tuhan Yesus memperbaikin fungsi Bait Allah sebagi tempat bertumbuhnya hubungan dengan Tuhan dan tempat bertumbuhnya hubungan dengan sesama. Sehingga bangsa Israel dapat dengan mudah mempersembahkan binatang korban tanpa harus takut dihakimi bahwa binatang yang dibawa sudah tidak layak.
Keinginan Imam-imam untuk mendapatkan keuntungan yang besar adalah hal yang salah, sebab hidup takut akan Tuhan adalah hal yang sangat luar biasa bahkan lebih indah dari pada emas tua. Seperti yang diungkapkan oleh sang Pemazmur di dalam Mazmur 19 : 10-11
10: Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
11: lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
Marilah kita menjadi Bait Allah yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga kita akan selalu bertumbuh di dalam perjumpaan dengan Tuhan dan di dalam perjumpaan dengan sesama.(NEA)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023