Semua umat manusia pasti memiliki harapan supaya kehidupannya adalah hidup yang selalu dipenuhi oleh kebahagiaan dan dijauhkan dari hal-hal yang menyusahkan. sehingga ketika hidup di dalam kebahagiaan maka akan memiliki semangat dan ingin hidup seribu tahun lagi, tetapi sebaliknya jika hidup di dalam kesusahan maka tidak memiliki kehidupan yang berlama-lama.
Yang menjadi masalah adalah untuk menjadi bahagia atau menderita sebenarnya tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi diluar diri kita, tetapi sangat dipengaruhi oleh cara pandang kita terhadap masalah yang dihadapi. Bisa jadi sebuah masalah yang sama tetapi memiliki minimal dua penilaian, ada yang menjadi sangat menderita tetapi ada yang bersikap biasa-biasa saja. Hal ini terjadi karena perbedaan cara pandang atau cara penilaian terhadap masalah yang ada.
Oleh karena itu Tuhan Yesus di dalam Yohanes 6 : 51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia. Melalui ayat ini Tuhan Yesus menawarkan kepada orang percaya untuk memiliki kehidupan di dalam kebahagiaan, yaitu kehidupan yang memiliki kemampuan untuk dapat memahami kehidupan dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara “memakan Roti Hidup yang telah turun dari sorga” yaitu Tuhan Yesus. Di mana Tuhan Yesus adalah firman Tuhan yang telah menjadi manusia, sehingga dapat dikatakan jika kita bersedia memahami dan melaksanakan firmanNya di dalam kehidupan ini, maka kita akan memiliki kemampuan untuk memahami setiap peristiwa kehidupan sehingga kita akan selalu dapat mengucap Syukur. Seperti yang tertulis di dalam Efesus 5 : 20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita . karena selalu dapat mengucap Syukur maka akan dapat menikmati kehidupan ini di dalam kebahagiaan. (Pdt.NEA)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023