Yosua 5:9-12(TB2) ; Mazmur 32(TB2) ; 2 Korintus 5:16-219TB2) ; Lukas 15:1-3, 11b-32(TB2)
Hampir dapat dipastikan bahwa setiap kita memiliki kawan, teman atau sahabat. Namun hampir dapat dipastikan juga ada satu masa dimana hubungan pertemanan itu sedang tidak baik-baik saja. Pendek kata dalam dinamika pertemanan senantiasa mengalami pasang surut dan hal itu biasa. Sayangnya belakangan ini banyak orang mulai melakukan “cut off” atau pemutusan hubungan mulai dari yang bersangkutan hingga seluruh akun media sosial yang dipunyai masing-masing dengan berbagai alasan mulai dari menjaga kesehatan mental hingga alas an dikhianati. Jika anda mengalami atau bahkan melakukan “cut off” percayalah bahwa anda sedang menuju keterasingan, kehilangan seorang yang senantiasa berjalan bersama sebelumnya dan kini anda sendiri. Mungkin kita berpikir itu lebih baik daripada mengganggu kejiwaan atau kembali terluka karena sebuah penghianatan.
Dalam kompleksitas yang sedemikian rupa, Tuhan Yesus menawarkan pemulihan relasi yang tercermin pada perumpamaan anak yang hilang. Kita melihat bagaimana sang ayah dengan penuh kasih sayang menerima kembali anaknya yang telah berdosa. Pengampunan dan penerimaan kembali adalah sebuah keniscayaan bila Tuhan berkehendak. Namun perlu kebesaran hati untuk terlibat dalam kasih dan pengampunan yang Allah anugerahkan melalui siapapun termasuk orang-orang yang telah melukai bahkan mereka yang dahulu berkawan karib dengan kita.
Oleh karenanya kita dipanggil untuk meneladan Kristus dengan cara menerima kembali orang-orang yang telah jatuh. Memberikan kesempatan agar mereka bertobat. Memang tidak mudah, namun melalui penerimaan dan pengampunan menjadi alat transformasi bagi orang-orang yang telah melukai kita, maupun diri kita sendiri. Semoga lawatan Tuhan memulihkan diri kita dan sesama agar kita dapat hidup berdamai dan kembali merasakan berkat Tuhan yang makin berlimpah. (Pdt.GW)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023