Blog

MENJADI KOMUNITAS AKAR (Adaptif, Kolaboratif, Antargenerasi, Relevan)

Minggu, 26 Januari 2025 | Kategori : Kebaktian Minggu

Dibaca : 224

image blog

Dasar Pemikiran Ecclesia Reformata Semper Reformanda atau Gereja Reformasi yang terus membarui diri, merupakan semboyan gereja-gereja Protestan. Gereja ingin selalu melihat tanda-tanda jaman atau perkembangan dunia di mana ia hidup, agar dapat bermakna bagi umat dan orang-orang yang dilayani.

Sebagaimana akar adalah bagian terpenting bagi kehidupan tumbuhan untuk bertumbuh dan berbuah, demikian juga gereja perlu AKAR (Adaptif, Kolaboratif, Antargenerasi dan Relevan) untuk menjadi gereja yang berproses, bertumbuh dan berbuah bagi Tuhan.

Adaptif

Rasul Paulus tidak memulai pemberitaan Injil di tengah kota Filipi yang merupakan kota tua yang berperan penting sebagai pusat perdagangan. Dengan bijaksana rasul Paulus dan Silas melakukan pelayanannya di tempat ibadah Yahudi, atau sinagoge; dan hal ini berarti Paulus dan Silas tidak melakukan pelanggaran hukum.

Kolaboratif

Rasul Paulus tidak sendirian dalam perjalanan pelayanannya sampai di Filipi, ia membawa Silas bersamanya, dan kemudian pelayanan mereka didukung oleh Lidia (seorang perempuan penjual kain ungu yang memberi diri dibaptiskan bersama seluruh rumahnya).

Antargenerasi

Rasul Paulus membaptis Lidia beserta seluruh isi rumahnya, hal ini menandakan bahwa anak-anakpun adalah bagian dari gereja Tuhan di masa kini; bukan hanya gereja masa depan.

Relevan

Membangun sikap egaliter (menganut pandangan yang menekankan kesetaraan di antara semua orang tanpa memandang perbedaan sosial, ekonomi, gender, ras, usia atau latarbelakang lainnya) dan melakukan pelayanan sesuai kebutuhan dan kehendak Allah (bukan keinginan pribadi atau kelompok).

Demikianlah GKI perlu mengubah dirinya menjadi komunitas AKAR yang kuat dan teguh. Sebab sama seperti pohon yang besar, tanpa akar yang kuat tidak akan bertahan terhadap terpaan angin. Demikian halnya gereja yang tidak membangun dirinya menjadi komunitas AKAR – dan memeliharanya – akan mudah menghadapi perpecahan dan kehilangan arah tujuannya (yaitu melayani kehendak Allah).

Dengan menjadi komunitas AKAR, gereja akan mampu bertahan dari perkembangan zaman, akan semakin diperkaya oleh perbedaan-perbedaan yang ada dalam jemaat, dan tetap setia pada panggilannya sebagai tubuh Kristus yang berkarya dan berdampak nyata dalam dunia. Amin. (Pdt.LAAS)

 


Blog Terkait