Minggu, 22 September 2024 | Kategori : Kebaktian Minggu
Dibaca : 140
Ibrani 2:10-18 (TB2)
Mawas diri adalah sebuah konteks memeriksa atau mengoreksi diri sendiri secara jujur dari apa yang dilihat, dirasakan, dan dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mawas diri berarti melihat (memeriksa, mengoreksi) diri sendiri secara jujur. Sedangkan menurut Kamus Psikologi APA, mawas diri dapat dikategorikan terkait fokus pada bimbingan diri sendiri sebagai sarana untuk mengatasi masalah kehidupan tanpa bimbingan profesional. Mawas diri sangat menitikberatkan kemandirian, pada kondisi ini seseorang mengatasi masalahnya dengan bantuan diri sendiri (misalnya, dengan membaca buku-buku terkait mawas diri), atau dapat melibatkan orang lain dengan bergabung secara bersama-sama untuk mengatasi masalah.
Sikap mawas diri harus menjadi gaya hidup orang percaya karena :
Hal-hal inilah yang menjadikan kita sebagai orang percaya akan dapat merangkul sesama di dalam menjalani kehidupan bergereja. Sehingga akan bersedia dipimpin dan bersedia mempimpin sesama. (Pdt. NEA)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023