Minggu, 19 Mei 2024 | Kategori : Kebaktian Minggu
Dibaca : 181
Kisah Para Rasul 2:1-21; Mazmur 104:24-35; Roma 8:22-27;Yohanes 15:26-27, 16:4-15 (TB2)
Dikatakan benar jika isinya sesuai dengan kenyataan sebagaimana yang telah diungkapkan, sedangkan kebenaran adalah kesesuaian pikiran dengan kenyataan yang ada. Setiap orang pasti memiliki kebenaran yang dipegang sebagai nilai hidup, tetapi kebenaran yang sejati adalah kebenaran yang berani diuji, maka bisa dikatakan bahwa orang benar adalah orang yang berani mengaku bahwa dirinya bisa salah dan berusaha untuk memperbaikinya.
Di dalam Yohanes 16: 13a dituliskan “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;…” artinya Roh Kudus akan memimpin setiap orang percaya di dalam perziarahannya menemukan kebenaran sejati. Di mana kebenaran yang telah dipegangnya akan didialogkan dengan kebenaran lainnya dan akan melahirkan kebenaran yang baru. Proses ini berlangsung secara terus menerus di dalam kehidupan orang percaya. Oleh karena peran Roh Kudus di dalam memimpin umat percaya untuk menemukan kebenaran sangat diperlukan. Sebab tanpa pimpinan Roh Kudus bisa jadi dalam perziarahannya menemukan kebenaran, umat manusia tidak menemukan kebenaran yang sejati tetapi justru kebenaran yang salah.
Jika telah menemukan kebenaran di yang ditemukan bersama pimpinan Roh Kudus, maka umat percaya akan dapat memiliki iman yang teguh dan berani mengatakan seperti yang dituliskan di dalam Roma 8: 22-23 “ Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.”
Menjadi umat percaya yang tidak mudah goyah imannya di dalam menjalani kehidupan ini, meskipun kenyataan yang dihadapi tidak sesuai dengan harapan yang dimilikinya tetapi tetap bisa mengatakan apapun yang terjadi di dalam hidupku, selalu ku berkata Tuhan Yesus baik.
Dikatakan benar jika isinya sesuai dengan kenyataan sebagaimana yang telah diungkapkan, sedangkan kebenaran adalah kesesuaian pikiran dengan kenyataan yang ada. Setiap orang pasti memiliki kebenaran yang dipegang sebagai nilai hidup, tetapi kebenaran yang sejati adalah kebenaran yang berani diuji, maka bisa dikatakan bahwa orang benar adalah orang yang berani mengaku bahwa dirinya bisa salah dan berusaha untuk memperbaikinya.
Di dalam Yohanes 16: 13a dituliskan “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;…” artinya Roh Kudus akan memimpin setiap orang percaya di dalam perziarahannya menemukan kebenaran sejati. Di mana kebenaran yang telah dipegangnya akan didialogkan dengan kebenaran lainnya dan akan melahirkan kebenaran yang baru. Proses ini berlangsung secara terus menerus di dalam kehidupan orang percaya. Oleh karena peran Roh Kudus di dalam memimpin umat percaya untuk menemukan kebenaran sangat diperlukan. Sebab tanpa pimpinan Roh Kudus bisa jadi dalam perziarahannya menemukan kebenaran, umat manusia tidak menemukan kebenaran yang sejati tetapi justru kebenaran yang salah.
Jika telah menemukan kebenaran di yang ditemukan bersama pimpinan Roh Kudus, maka umat percaya akan dapat memiliki iman yang teguh dan berani mengatakan seperti yang dituliskan di dalam Roma 8: 22-23 “ Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.”
Menjadi umat percaya yang tidak mudah goyah imannya di dalam menjalani kehidupan ini, meskipun kenyataan yang dihadapi tidak sesuai dengan harapan yang dimilikinya tetapi tetap bisa mengatakan apapun yang terjadi di dalam hidupku, selalu ku berkata Tuhan Yesus baik.
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023