Blog

Sa (Ha) Bat yang Sejati

Minggu, 02 Juni 2024 | Kategori : Kebaktian Minggu

Dibaca : 231

image blog

Ulangan 5 : 12 – 15 , Mazmur 81 : 1 – 10, 2 Korintus 4 : 5 – 12, Markus 2 : 23 – 3:6(TB2)

Salah satu perintah di dalam sepuluh hukum yang diberikan kepada bangsa Israel melalui Musa, adalah perintah untuk menguduskan hari Sabat. Hal ini harus dilakukan karena selama enam hari mereka telah bekerja, maka pada hari sabat dilarang untuk bekerja.  Bangsa Israel  akhirnya mengembangkan hukum Taurat itu menjadi 613 aturan, dengan tujuan supaya Bangsa Israel tidak berbuat kesalahan di dalam berhubungan dengan Tuhan, baik di dalam ibadah maupun di dalam kehidupannya sehari-hari. Salah satu yang tidak boleh dilakukan pada hari sabat adalah memetik atau memanen hasil pertanian. Hal inilah yang ditegur oleh orang-orang Farisi, ketika melihat murid Tuhan Yesus memetik bulir gandum untuk dimakan.

Disinilah kita melihat bagaimana orang Farisi tidak melihat murid Tuhan Yesus sebagai sesame atau sahabat, tetapi melihat murid Tuhan Yesus sebagai obyek hukum Taurat dan ketika mereka melanggar hukum Taurat, maka akan segera dijatuhi hukuman. Padahal para murid bukan hal yang salah, karena menurut Ulangan 23: 25 dituliskan : Apabila engkau melalui ladang gandum sesamamu yang belum dituai, engkau boleh memetik bulir-bulirnya dengan tanganmu, tetapi sabit tidak boleh kauayunkan kepada gandum sesamamu itu."

Disinilah kita melihat kasih Tuhan kepada umat manusia. Meskipun umat manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan jauh dari Tuhan, tetapi Tuhan yang penuh kasih, tiodak menjadi umat manusia sebagai obyek penghukuman teta[pi justru memberi pengampunan dan mengangkat orang yang telah bertobat sebagai sahabatNya ( Yohanes 15:14 ).

Demikian juga dengan kita sebagai orang percaya. Bagaimana sikap kita terhadap orang yang telah bersalah atau bagaimana kita sikap kita kepada orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Apakah kita menjadikan mereka sebagai obyek hukuman dari Tuhan atau kita menjadikan mereka sebagai sahabat dan kita membawa kabar sukacita kepada mereka.


Blog Terkait