1 Raja-raja 19:15-16; 19-21 (TB2); Mazmur 16 (TB2); Galatia 5:1, 13-25 (TB2) Lukas 9:51-62 (TB2)
Dengan jatuhnya umat manusia ke dalam dosa, maka sekarang umat manusia hidup dengan tidak memngenal kasih. Hatinya selalu dipenuhi dengan hal-hal yang jahat. oleh karena itu ketika umat manusia telah menerima pengampunan dosa, maka sekarang umat manusia kembali memiliki kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk menilai seserang telah sungguh – sungguh di dalam mengikut Tuhan adalah denga diukur dari kasih yang dimilikinya. Apakah di dalam kehidupannya dipenuhi dengan kasih atau tidak.
Oleh karena itu Tuhan Yesus tidak berkenan kepada sikap murid – muridNya yang marah terhadap orang – orang Samaria yang menolak mereka. Sebab kemarahan yang ditunjukkan oleh para murid adalah kemarahan yang muncul dari kebencian terhadap orang yang telah menolak mereka. Bukankah kemarahan seperti ini terjadi karena hilangnya kasih ?
Demikian pula dengan sikap keraguan terhadap Tuhan Yesus. Adalah sikap yang tidak dipenuhi dengan kasih. Hal ini terlihat ketika Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa diriNya tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya, maka ada beberapa orang yang menyatakan mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
Diharapkan kita sebagai pengikut Kristus akan menjadi murid – mutidNya yang secara totalitas menjadi murid-muridNya dengan dikbuktikan dengan hidup yang dipenuhi dengan kasih. (Pdt.NEA)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023